INDROKILO NEWS,— Selamatan merupakan sebuah tradisi ritual yang hingga kini tetap dilestarikan oleh sebagian besar masyarakat Jawa.Salah satu upacara adat Jawa ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur atas anugerah dan karunia yang diberikan Tuhan.

Seperti yang satu ini, kegiatan rutin setiap tahun dilakukan oleh masyarakat Dusun Talunongko, Desa Dayurejo, Kecamatan Prigen mengadakan selamatan sumber yang sering dikenal dengan Rejeban. Jumat(11/02/2022).

Informasi yang dihimpun dari warga setempat, nama Rejeban dikutip karena acara tahunan itu dilakukan setiap bulan Rajab pada hari Jumat Pon atau Jumat Pahing dengan melakukan ritual selamatan bentuk rasa syukur masyarakat Talunongko atas anugerah sumber mata air Dempok Bulurancang dan Puthuk Bunder yang tiap harinya di gunakan untuk kebutuhan sehari-hari.

Mbah Yabani, salah satu tokoh adat mengatakan bahwa acara Rejeban sudah turun temurun dari leluhur warga dusun talunongko hingga sekarang yang ke 214 tahun dan akan dikemas dan didaftarkan sebagai salah satu kalender adat tahunan untuk desa Dayurejo melalui lembaga adat Desa.

“Rejeban meniko tradisi ingkang turun temurun saking mbah mbah buyut ngantos sak mangke sampun kaping kaliatus sekawan welas (214).” ungkap mbah Bani (Rejeban ini tradisi yang turun temurun dari mbah buyut sampai sekarang sudah ke 214).

 “salajengipun nglangkungi lembaga adat kita ajeng[badhe] ndaftaraken acara rejeban puniki dados salah satunggaling kalender adat desa dayurejo”.tambah mbah bani (Selanjutnya melalui Lembaga adat kami akan mendaftarkan acara rejeban ini sebagai salah satu kalender adat desa dayurejo)

Sebelumnya diketahui sederet rangkaian acara yang dilakukan masyarakat dusun Talunongko memang sangat menarik. ketika memasuki bulan Rajab, ada beberapa agenda yang dilakukan oleh warga yakni Dua minggu sebelum hari Jumat Pon atau Jumat Pahing warga melakukan kerjabakti masal (bersih bersih lingkungan, area makam, area masjid dan area sumber mata air) selanjutnya satu minggu sebelum hari jumat yang ditentukan, warga melakukan penanaman pohon untuk menjaga kelestarian alam demi melindungi mata air, dan pada puncak acara jumat pon tersebut warga melakukan aqiqoh potong lembu untuk dibagikan ke warga setempat dan selamatan dan mengadakan hiburan rakyat dengan menonton pagelaran wayang kulit.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *